Simak! Segudang Manfaat Serai bagi Kesehatan

Simak! Segudang Manfaat Serai bagi Kesehatan

BELAKANGAN ini tren obat herbal menjadi meningkat akibat pandemi COVID-19. Banyak masyarakat yang menyarankan obat herbal untuk menjaga imun dari virus COVID-19. Meningkatnya popularitas dan penerimaan obat herbal ini berasal dari keyakinan bahwa semua produk alami aman, lebih murah, dan tersedia secara umum. Salah satu komponen obat herbal adalah rempah - rempah. Rempah-rempah telah digunakan selama berabad-abad baik untuk tujuan pengobatan maupun kuliner. Sekarang sudah banyak bukti dari ilmuwan bahwa rempah-rempah dapat meringankan hingga menyembuhkan berbagai macam penyakit serta menjaga imun dalam melawan sumber penyakit. Serai merupakan salah satu rempah-rempah sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Manfaat rempah - rempah yang satu ini sudah dikenal luas sejak dahulu baik untuk penyedap masakan hingga meredakan badan yang sedang tidak enak karena demam maupun masalah perut. Dengan aromanya yang khas, serai sering digunakan sebagai bumbu dasar untuk berbagai makanan maupun minuman tradisional Indonesia. Kepercayaan masyarakat atas manfaat serai untuk melawan berbagai penyakit ini ternyata sudah dibuktikan loh. Diketahui serai ternyata mengandung senyawa flavonoid, senyawa fenolik, terpenoid dan minyak esensial, yang bertanggung jawab atas efek terapeutik serai. Kaya dengan senyawa-senyawa tersebut, serai berfungsi sebagai antioksidan yang bekerja untuk memerangi efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas yang berlebihan. Apa sih radikal bebas itu, dan memangnya mengapa bila radikal bebas berlebihan? Pada kadar yang normal, radikal bebas dapat melawan tubuh kita dari infeksi. Radikal bebas dapat dihasilkan tubuh kita sendiri tapi dapat juga berasal dari luar tubuh, contohnya dari asap rokok, pesitisda, alkohol, makanan berlemak atau mengandung kadar gula tinggi, dan zat kimia berbahaya lainnya. Ketika kadar radikal bebas berlebih, radikal bebas diibaratkan sebagai pencuri yang mengambil elektron dari sel sehingga membuat sel menjadi rapuh sehingga menimbulkan penyakit pada tubuh. Nah setelah mengetahui hebatnya serai, kita juga harus bisa memanfaatkan serai sebaik-baiknya. Salah satu kelemahan serai adalah umur simpannya yang tidak terlalu panjang. Umumnya, terdapat 2 cara yang biasa dilakukan oleh masyarakat untuk memperpanjang masa simpan ini. Pertama, dengan memasukkan serai ke dalam kulkas agar serai tetap segar selama beberapa minggu. Kedua, dengan membekukan serai menggunakan freezer kulkas. Ketika ingin digunakan, serai baru dikeluarkan dari kulkas dan diolah. Selain kedua cara tersebut, terdapat cara lain untuk menyimpan serai, yakni dengan mengubahnya ke dalam bentuk aquaresin. Dengan mengekstrak daun dan batang serai kemudian mencampurkannya dengan bahan pengemulsi, masa simpan rempah - rempah ini menjadi lebih panjang dibandingkan dengan kedua cara penyimpanan sebelumnya. Selain itu, dengan menggunakan serai dalam bentuk aquaresin akan menjaga kebersihan dan konsistensi rasa dari produk. Ternyata dengan mengubah serai menjadi ekstrak tidak menghilangkan manfaatnya seperti dapat meredakan stress, kecemasan, dan depresi. Ekstrak serai sendiri sudah banyak digunakan di produk kecantikan loh. Memang serai sangat diminati untuk aromanya sebagai produk makanan maupun perawatan diri. Walaupun memiliki segudang manfaat, namun ekstrak serai masih jarang ditemui pada produk pangan. Padahal dengan aquaresin serai dapat menggantikan serai segar sebagai penyedap dalam industri pangan. Hal ini disebabkan karena sifat ekstrak yang berbentuk minyak, sehingga sulit untuk digunakan pada makanan maupun minuman. Akan sangat baik bila kedepannya terdapat inovasi ekstrak serai yang dapat larut dalam produk berbasis air sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatannya bagi UMKM maupun industri. Harapannya, dengan adanya inovasi aquaresin, konsumsi serai dapat meningkat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Walaupun begitu, perlu diingat bahwa konsumsi serai yang berlebih dapat menimbulkan efek samping. (*)   SUMBER: Shah G, Shri R, Panchal V, Sharma N, Singh B, Mann AS. Scientific basis for the therapeutic use of Cymbopogon citratus, stapf (Lemon grass). J Adv Pharm Technol Res. 2011 Jan;2(1):3-8. doi: 10.4103/2231-4040.79796. PMID: 22171285; PMCID: PMC3217679.   * Penulis : Ikming Luwinsky, Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, FTIP, Universitas Padjadjaran (Unpad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: